Detaksumbar.com- Mentawai menjadi daerah tertinggi untuk pelaksanaan penggunaan vaksin MR di Sumbar. Sedangkan terendah yang merespon pelaksanaan vaksin pencegah penyakit Campak dan Rubella itu adalah Kota Bukittinggi. Hasil tersebut dipengaruhi sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat.
Data dari cakupan kampanye MR dari Dinas Kesehatan Sumbar, setelah Mentawai sebanyak 56,53 persen dari jumlah anak yang ada di daerah tersebut, kemudian diikuti Kabupaten Sijunjung 36.58 persen, Sawahlunto (36,51), Kabupaten Solok (30,35 persen), Pessel (24,39), Padang (19,53), Solsel (18,46), Payakumbuh (17,88), Padang Panjang (16,99), Dharmasraya (14,61), Pariaman (14,27), Limapuluh Kota (14,17), Pasbar (12,07), Agam (11,74), Tanah Datar (10,07), Pasaman (9,30), Kota Solok (8.53) dan terendah Bukittingi baru 6,57 persen.
Dari tabel data cakupan kampanye MR pertanggal 20 Agustus 2018 dari Dinas Kesehatan Sumbar, terlihat warna merah dan hijau. Warna merah ada untuk Kabupaten Mentawai yang artinya pelaksanaan vaksinisasi MR melebihi target harian. Sedangkan merah mengandung arti masih di bawah target.
“Secara keseluruhan total cakupan pelaksanaan vaksin MR 18,23 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday, Rabu (29/8).
Disebutkannya, untuk mencapai target yang ditentukan pihaknya terus melakukan edukasi, dengan memberikan informasi tentang pentingnya Vaksin MR bagi anak. Edukasi berupa sosialisasi tersebut dilakukan oleh puskesmas di masing-masing daerah.
“Masing-masing daerah punya strategi dalam menyosialisasikan pentingnya Vaksin MR bagi anak. semua dilakukan berdasarkan kondisi di lapangan,” terangnya.